Beranda | Artikel
Gambaran Pohon-pohon dan Buah-buah Surga
Sabtu, 12 Agustus 2023

GAMBARAN SURGA

Gambaran pohon-pohon dan buah-buah surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَدَانِيَةً عَلَيۡهِمۡ ظِلَٰلُهَا وَذُلِّلَتۡ قُطُوفُهَا تَذۡلِيلٗا [الانسان: ١٤] 

Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. [Al-Insaan/76: 14].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي ظِلَٰلٖ وَعُيُونٖ ٤١ وَفَوَٰكِهَ مِمَّا يَشۡتَهُونَ [المرسلات: ٤١،  ٤٢] 

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air. Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini. [Al-Mursalaat/77: 41-42].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

مُتَّكِ‍ِٔينَ فِيهَا يَدۡعُونَ فِيهَا بِفَٰكِهَةٖ كَثِيرَةٖ وَشَرَابٖ [ص : ٥١] 

didalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. [Shaad/38: 51].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَلَهُمۡ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ [محمد : ١٥] 

dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan [Muhammad.47:15]

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ لِلۡمُتَّقِينَ مَفَازًا ٣١ حَدَآئِقَ وَأَعۡنَٰبٗا [النبا: ٣١،  ٣٢] 

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, * (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. [An-Nabaa/78: 31-32].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فِيهِمَا مِن كُلِّ فَٰكِهَةٖ زَوۡجَانِ [الرحمن: ٥٢] 

Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan. [Ar-Rahman/55: 52].

فِيهِمَا فَٰكِهَةٞ وَنَخۡلٞ وَرُمَّانٞ [الرحمن: ٦٨] 

Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.  [Ar-Rahman/55: 68].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يَدۡعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَٰكِهَةٍ ءَامِنِينَ [الدخان: ٥٥] 

Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),, [Ad-Dukhan/44: 55].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ ٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ ٣٠ وَمَآءٖ مَّسۡكُوبٖ ٣١ وَفَٰكِهَةٖ كَثِيرَةٖ ٣٢ لَّا مَقۡطُوعَةٖ وَلَا مَمۡنُوعَةٖ [الواقعة: ٢٧،  ٣٣] 

Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, [Al-Waqi’ah/56: 27-33].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٖ ٢٢ قُطُوفُهَا دَانِيَةٞ ٢٣ كُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ هَنِيٓ‍َٔۢا بِمَآ أَسۡلَفۡتُمۡ فِي ٱلۡأَيَّامِ ٱلۡخَالِيَةِ [الحاقة: ٢٢،  ٢٤] 

dalam surga yang tinggi, Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”. [Al-Haaqqah/69: 22-24].

Dari Malik bin Sha’sha’ah Radhiyallahu anhu.

عن مالك بن صعصعة رضي الله عنهما في قصة المعراج- وفيه-: أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ المنْتَهَى فَإذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلالُ هَجَرَ، وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الفُيُولِ، فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ: نَهْرَانِ بَاطِنَانِ، وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ، فَسَألْتُ جِبْريلَ، فَقَالَ: أَمَّا البَاطِنَانِ فَفِي الجَنَّةِ، وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ النِّيلُ وَالفُرَاتُ». متفق عليه

Dalam cerita Mi’raj mengatakan bahwa ‘Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Diangkat kepadaku Sidratul Muntaha, ternyata buah-buahnya seperti qulah Hajar, daun-daunnya seperti telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai: dua sungai batin dan dua sungai zahir/nampak. Aku bertanya kepada Jibril alaihissallam, ia menjawab: Adapun dua yang batin ada di surga dan dua yang nampak adalah sungai Nil dan sungai Furat.” (Muttafaqun ‘alaih).[1]

Dari Abu Sa’id Radhiyallahu anhu.

عن أبي سعيد رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «إنَّ فِي الجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيْرُ الرَّاكِبُ الجَوادَ أَو المضَمَّرَ السَّريعَ مائَةَ عَامٍ مَا يَقْطَعُهَا». متفق عليه.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon, yang jika dikelilingi penunggang kuda yang cepat selama seratus tahun, niscaya ia masih belum bisa mengitarinya.” (Muttafaqun ‘alaih).[2]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «ما فِي الجَنَّةِ شَجَرَةٌ إلَّا وَسَاقُهَا مِنْ ذَهَبٍ». أخرجه الترمذي.

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada pohon di dalam surga kecuali batangnya dari emas.” (HR. At-Tirmidzi).[3]

Gambaran sungai-sungai surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡكَبِيرُ [البروج: ١١] 

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.  [Al-Buruj/85: 11].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

مَّثَلُ ٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي وُعِدَ ٱلۡمُتَّقُونَۖ فِيهَآ أَنۡهَٰرٞ مِّن مَّآءٍ غَيۡرِ ءَاسِنٖ وَأَنۡهَٰرٞ مِّن لَّبَنٖ لَّمۡ يَتَغَيَّرۡ طَعۡمُهُۥ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ خَمۡرٖ لَّذَّةٖ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنۡهَٰرٞ مِّنۡ عَسَلٖ مُّصَفّٗىۖ وَلَهُمۡ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغۡفِرَةٞ مِّن رَّبِّهِمۡۖ كَمَنۡ هُوَ خَٰلِدٞ فِي ٱلنَّارِ وَسُقُواْ مَآءً حَمِيمٗا فَقَطَّعَ أَمۡعَآءَهُمۡ [محمد : ١٥] 

(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya [Muhammad/47 : 15].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَنَهَرٖ ٥٤ فِي مَقۡعَدِ صِدۡقٍ عِندَ مَلِيكٖ مُّقۡتَدِرِۢ [القمر: ٥٤،  ٥٥] 

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai. Di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa. [Al-Qamar/54: 54-55].

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «بَيْنَمَا أَنَا أَسيرُ فِي الجَنَّةِ إذَا أَنَا بِنَهَرٍ حَافَتَاهُ قِبابُ الدُّرِّ المُجَوَّفِ، قُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا الكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ، فَإذَا طيبُهُ، أَوْ طينُهُ مِسْكٌ أذْفَرُ». أخرجه البخاري

Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tatkala aku sedang berjalan-jalan di surga, tiba-tiba aku sampai di sungai yang dua tepinya ada kubah permata yang cekung/lekuk. Aku bertanya, ‘Apakah ini wahai Jibril? Ia menjawab, ‘Ini adalah Kautsar yang diberikan Rabb-mu kepadamu. Ternyata wanginya, atau tanahnya adalah minyak kesturi azdfar.” (HR. al-Bukhari).[4]

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «سَيْحَانُ وَجَيْحَانُ، وَالفُرَاتُ وَالنِّيلُ، كُلٌّ مِنْ أَنْهَارِ الجَنّةِ». أخرجه مسلم.

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Saihan, Jaihan, Furat, dan Nil, semuanya berasal dari sungai-sungai surga.” (HR. Muslim).[5]

Gambaran mata air surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡمُتَّقِينَ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٍ [الحجر: ٤٥] 

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). [Al-Hijr/15: 45].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡأَبۡرَارَ يَشۡرَبُونَ مِن كَأۡسٖ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا ٥ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفۡجِيرٗا [الانسان: ٥،  ٦] 

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. [Al-Insaan/76: 5-6].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسۡنِيمٍ ٢٧ عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا ٱلۡمُقَرَّبُونَ [المطففين: ٢٧،  ٢٨] 

Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, * (yaitu) mata air yang minum dari padanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala  [Al-Muthaffifin/83: 27-28].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فِيهِمَا عَيۡنَانِ تَجۡرِيَانِ [الرحمن: ٥٠] 

Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. [Ar-Rahman/55: 50].

فِيهِمَا عَيۡنَانِ نَضَّاخَتَانِ [الرحمن: ٦٦] 

Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar. [Ar-Rahman/55: 66].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا ١٧ عَيۡنٗا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلٗا [الانسان: ١٧،  ١٨] 

Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. [Al-Insaan/76: 17-18].

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Bukhari No 3207 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No 162.
[2] HR. Bukhari No 6553 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 2828.
[3] Shahih/ HR. Tirmidzi No. 2525, Shahih Sunan at-Tirmidzi no 2049.  Lihat: ash-Shahihul Jami’ No 5647.
[4] HR. Bukhari No. 6581.
[5] HR. Muslim No. 2839.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/85660-gambaran-pohon-pohon-dan-buah-buah-surga.html